Kamis, 04 Mei 2017

RESUME SISTEM BERKAS (ORGANISASI FILE PILE)

ORGANISASI FILE PILE


Suatu teknik atau metode yang digunakan untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.

·         Penggunaan Pile

1.       File pile merupakan struktur dasar.
2.       Struktur ini memberikan fleksibilitas penuh.
3.       Struktur ini menggunakan ruang penyimpanan dengan baik saat data berukuran dan berstruktur beragam.Struktur ini tidak bagus untuk pencarian record tertentu.Penggunaan file pile
  • File-file system
  • File log (mencatat kegiatan)
  • File-file penelitian/medis
  • File teks
·         Kinerja Pile

Kepadatan pile dipengaruhi dua faktor, yaitu:
  1. Perlu penyimpanan nama-nama atribut dan nilainya.
  2. Data yang tidak ada tidak perlu dipertimbangkan sama sekali.
Record Size (R) adalah:   R = a’(A+V+2)
Dimana:
a’ = rata-rata jumlah atribut
A = ukuran rata-rata atribut (field)
V = ukuran rata-rata nilai
2 = nilai separator/ konstanta untuk pemisah antar field dan antar record

ü  Waktu Pengambilan Record Tertentu (TF)
Waktu untuk menemukan lokasi record pada pile adalah lama, karena semua record harus ditelusuri sampai menemukan lokasi satu item data.

Fetch Record (TF) adalah:   
TF= 1/2n (R/t’)
Dimana :
n             = jumlah record
R             = ukuran record
t’             = bulk transfer time

ü  Waktu Pengambilan Waktu Berikutnya
Karena tidak ada pengurutan record pada pile, maka record penerus (successor record) berdasarkan kriteria tertentu dapat berada di sembarang lokasi.
Next Record (TN) adalah 
TN = TF

ü  Waktu Penyisipan Record (TI)

Penyisipan record dilakukan di akhir file. Mekanisme Penyisipan record adalah:
1.       Cari akhir file (EOF=End-of-File), diperlukan waktu sebesar seek time (s)
2.       Cari sector yang tepat, diperlukan waktu sebesar rotational latency (r)
3.       Lakukan transfer data, diperlukan waktu sebesar btt
4.       Read/Write blok data, diperlukan waktu sebesar TRW

Insert Record adalah
TI = s + r + btt + TRW

ü  Waktu Pembaharuan Record (Tu)
1.       Mencari posisi record yang diperbarui.
2.       Memeriksa apakah ukuran tempat record masih memenuhi syarat yaitu:
3.       Bila ukuran record baru < record lama, maka dilakukan penimpaan record (dilakukan penghapusan dan dituliskan di tempat itu).
4.       Bila ukuran record baru = record lama, maka dilakukan penimpaan record (dilakukan penghapusan dan dituliskan di tempat itu).
5.       Bila ukuran record baru > record lama, maka dilakukan penghapusan dan penyisipan record baru di akhir file.

Terdapat dua kasus, yaitu:
1.       Hanya dilakukan penimpaan, tanpa penyisipan di akhir file.
2.       Dilakukan penandaan hapus dan penyisipan di akhir file.
Hanya dilakukan penimpaan, tanpa penyisipan di akhir file
Perhitungan:  TU = TF + TRW
Dilakukan penandaan hapus dan penyisipan di akhir file
Perhitungan:  TU = TF + TRW + TI

ü  Waktu Pembacaan Seluruh Record (TX)
Mekanisme pembacaan seluruh record pada file pile dilakukan secara sekuensial yaitu : dibaca secara terurut dari record awal sampai record yang terakhir.
TX = 2 TF = n (R/t’)

ü  Waktu Reorganisasi File (TY )

Jika pembaruan (update) pile dilakukan dengan penandaan, maka perlu penghilangan record-record tak valid secara periodik sehingga file menjadi ringkas dan mempercepat operasi akses/ pengambilan.Reorganisasi dilakukan dengan pengkopian file dengan mengecualikan record-record yang ditandai sebagai dihapus dan memblocking kembali record-record.

TY = (n+o) (R/t’) + (n+o-d) (R/t’)
O= n insert
d= n delete



RESUME SISTEM BERKAS (ORGANISASI FILE SEQUENSIAL)

File Sequential

Suatu cara atau teknik untuk menyimpan dan mengorganisasikan record-record dalam sebuah berkas atau juga merupakan proses  dalam sistem berkas yang mengakses data secara berurut (ordered file).

Contohnya:




  • KARAKTERISTIK FILE SEQUENTIAL
  1. Atribut-atribut data dikategorikan. Record berisi semua nilai data atribut dengan urutan dan posisi yang sama.
  2. Record-record data terurut dalam satu aturan/kriteria tertentu. 
  3. Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap record.

  • KOMPONEN FILE SEQUENTIAL
  1. Komponen file sequensial berupa master file (file utama dan file data)
  2. Pada file sekuensial, data yang tersimpan dalam file utama, merupakan data yang sudah terurut.
  3. Sedangkan file transaksi pada file sekuensial merupakan data yang belum terurut.


Berikut ini merupakan contoh dari file utama


Berikut ini merupakan contoh dari file data


  • KONSEP PENTING FILE SEQUENTIAL
  1. Penentuan urutan record digunakan “kunci” record, yaitu atribut kunci.
  2. "Kunci” berupa satu atribut atau lebih. (kunci harus unik).
  3. Record-record dikelola/dijaga berdasar atribut-atribut kunci.

  • ANALISI KERJA FILE SEQUENTIAL
A. Ukuran record (R)

R=a.V

a=jumlah atribut pada satu record
V=panjang rata-rata nilai atribut (byte)

B. Waktu Pengambilan Record Tertentu (TF)
+ Pencarian menggunakan  atribut non-kunci
-Belum ada log 

-Sudah ada log


+ Pencarian menggunakan atribut  non-kunci
-Belum ada file log

TF  =  ½ waktu pencarian blok
TF  =  ½ b.(B/t`) = ½ n.(R/t`)
b = jumlah blok

- Sudah ada file log

TFO  =  ½ o.R/t`
TF  =  ½ (n+o)R/t`



+ Pencarian menggunakan atribut kunci (pencarian biner)
- Belum berbentuk log




- Sudah berbentuk log






C.Waktu Pengambilan Record Berikutnya (Tn)

Tn= waktu transfer 1 blok x peluang di temukannya record dalam blok  yang sama.


D. Waktu Penyisipan Record Baru (Ti)

+ Cari, Geser, Sisip



+ Memakai Log File



E. Waktu Pembaruan Record (Tu)

+ Bukan Kunci

+ Terhadap Kunci: cari record, hapus record, sisipkan record.


F. Waktu Pembacaan Seluruh Record (TX)


G.Waktu Reorganisasi File (Tx)






















































Diberdayakan oleh Blogger.

Komentar

Popular Posts

Paling Dilihat